Senin, 16 Mei 2016

Pembakaran Masjid di Papua IZZUL ISLAM DAN POWER ISLAM di mana???



Oleh: Haerul Akbar

Saya tak menyalahkan yang satu dan tak membenarkan yang lain, saya hanya berargumentasi sesuai dengan apa yang saya pahami.
Pembakaran masjid di Papua merupakan sebuah fenomena dan sebuah bukti bahwa power islam sekarang tak lagi berdaya, meluntah dan merayap dalam kepungan tikaman para musuh-musuhnya. Laksana anak ayam yang kehilangan induknya kemudian anak-anaknya itu dipisahkan satu sama lain sehingga dengan mudah elang-elang akan mencengkramnya.
Sudah kurang lebih 91 tahun Islam tak punya institusi dan kepemimpinan Umum sejak runtuhnya institusi Islam tahun 1924 di Turki, sepanjang itu pula power islam serta Izzul Islam tak muncul di permukaa. Islam dulu merupakan agama yang disegani, agama yang punya power melebihi power yang dimiliki negara-negara adi daya masa kini, tetapi sekarang Islam merupakan agama yang dengan mudah diremehkan, dihina, dan dimarginalkan oleh musuh-musuh islam dan kita tidak tahu siapa yang akan membelanya.
Islam telah berhasil dikotak-kotakkan musuh dengan sekat-sekat nasionalisme, Islam Indonesia bangga dengan Islam Indonesia, Islam Turki bangga dengan Islam Turki, demikian juga Malaysia, Thailand, Arab Saudi dan seterusnya. Negara-negara yang berhasil dikotak-kotakkan tersebut seakan umat Islamnya tak punya lagi lagi urusan dengan umat islam di negara lainnnya. Padahal Islam itu umat silam yang satu, berada dibawah kepemimpinan yang satu dan umum yang kendalinya dipegang oleh seorang Khalifah yang mampu menaungi umat Islam di seluruh dunia dan mampu menjaga harkat, martabat dan kemuliaan Umat Islam itu sendiri.
Sekarang apa???... kita bangga dengan semangat nasionalisme, kita mengagung-agungkannya. Realitas itu tak lebih layaknya seseorang yang memelihara ular berbisa. Padahal Nasionalisme itulah yang menjadi ujung tombak senjata-senjata para musuh Islam untuk menghancurkan Islam sehingga kita lihatlah realitasnya: Pembakaran Masjid, pembakaran al-Qur’an, umat Islam diadudomba dengan sesamanya Umat islam antar Negara, umat islam dibantai, kekayaan alamya dieksploitasi dan seterusnya. Itu semua semata untuk mewujudkan mimpi-mimpi para musuh Islam untuk melihat umat Islam kacau balau, tak bersatu, dan tak punya daya dan kekuatan. Para Musuh-musuh Islam sangat takut akan kebangkitan kembali Islam yang dalam sejarah tercatat menguasai 2/3 belahan dunia, sebuah kepemimpinan yang masa berkuasanya paling lama yaitu kurang lebih 1300 tahun.
Ingat Umat Islam!!! Segala rencana dan makar akan senantiasa diusahakan oleh musuh-musuh Islam ini untuk melihat Umat Islam terpuruk. Umat islam seharusnya jangan mudah terpengaruh oleh senjata-senjata mematikan mereka termasuk sekat Nasionalisme. Musuh Islam tak akan gentar dengan banyaknya jumlah umat Islam tetapi mereka akan gentar disaat mereka melihat umat Islam bersatu dibawah sebuah kepemimpinannya dalam sebuah tatanan kenegaraan. Kaum muslimin sampai sekarang belum bisa bersatu sepanjang masih terperangkap di dalam sekat-sekat Nasionalisme.
Olehnya itu mari kita berjuang bersama-sama demi terwujudnya kembali kehidupan islam dibawah tatanan kepemimpinannya yang menyeluruh di seluruh dunia. Hanya dengan jalan ini Power dan Izzul Islam akan kembali seperti pada masa Nabi dan para Sahabat. Dengan jalan ini Umat Islam tak akan lagi mudah dibantai, diadudomba dan dinistakan, Tak akan ada lagi masjid dibakar, al-Qur’an dihinakan, Umat Islam didzalimi, perempuan muslim dilecehkan, kekayaan alam dieksploitasi dan seterusnya.
UMAT ISLAM AKAN DAMAI DIBAWAH KEPEMIMPINAN ISLAM… KEPEMIMPINAN ISLAM BUKAN HANYA BUAT UMAT ISLAM MELAINKAN UNTUK SELURUH MANUSIA DAN MENJADI RAHMAT BAGI SELURUH ALAM
“Wallahu a’lam bi-ash shawab”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar