(OLEH
: HAERUL AKBAR)
Kompetensi
pedagogik merupakan salah satu kompetensi dari empat kompetensi yang harus
dimiliki tenaga pendidik. Terus bagaimana konsep pedagoik dalam islam??? Pada
dasarnya metode dan konsep belajar yang dipakai dalam konsep pendidikan Islam
merupakan metode atau konsep yang sudah dijelaskan dan ditunjukkan oleh Islam
itu sendiri. saya merasionalisasikan pendapat saya ini dengan penjelasan
sebagai berikut:
Pengajaran:
Coba
kita cek surat al-alaq ayat 1-5. Di situ Allah swt menjelaskan kaitannya dengan
membaca. Disini kita mendapat gambaran bahwa sesuatu yang menakjubkan itu
berawal dari keuletan membaca secara kompleks(bukan hanya membacaa teks). Dalam
dunia pendidikan pada umumnya, membaca merupakan suatu kebiasaan yang harus
digalakkan(Konon demikian yang terjadi di Negara-negara maju) terutama bagi
seorang pendidik, mahasiswa, apatah lagi seorang dosen.
Coba
kita buka juga surat al-baqarah ayat 31. Di situ Allah swt memaparkan tentang nabi
Adam diajarkan tentang nama-nama benda kemudian mencoba mengaplikasikan
pemahamannya itu didepan para malaikat, disini kita memperoleh gambaran tentang
metode Ta’lim yaitu memberikan pengertian, pemahaman, wawasan dan aplikasi dst
untuk membentuk pola pikir(mindset). Coba kita tengok teori Bloom dalam domain kognitif(C1-C6) yaitu
pengetahuan, pemahaman, apikasi, analisa, sintesa, dan evaluasi itu telah lama
diisyaratkan oleh Allahswt kepada kita melalui metode Ta’lim ini
Coba
kita buka juga surat al-Luqman ayat 12-19. Di situ Allah swt menjelaskan
tentang Lukman meberi pengajaran kepada anaknya, disini kita memperoleh
gambaran tentang konten dari pelajaran tersebut. Materi pelajaran dalam proses
belajar mengajar harus dengan hikmah. Coba kita tengok tujuan pendidikan
Nasional, pada dasarnya tujuan
pendidikan Nasional menuntut terciptanya pribadi yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, berkepribadian, bertanggungjawab dan lain-lain. Hal ini telah
lama diisyaratkan oleh Allah swt kepada kita dalam surat al-Luqman ini bahwa
untuk menghasilkan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, itu
harus dengan konten pelajran dan pola interaksi belajar mengajar yang penuh
hikmah.
Coba
baca hadits Nabi yang diriwayatkan oleh imam Muslim yang menjelaskan tentang
datangnya malaikat Jibri kepada nabi yang pada saat itu Nabi tengah duduk
bersama para sahabatnya. Kala itu makaikat Jibril bertanya kepada Nabi tentang
iman, islam, dan Ihsan, serta tanda-tanda hari kiamat. Memang yang berdiskusi
pada saat itu adalah Nabi dan Malaikat Jibril namun hasil dari diskusi itu
mampu dipahami oleh para sahabat nabi yang duduk dikala itu. Dari fenomena ini seakan
memberi isyarat kepada kita bahwa itulah metode diskusi, Tanya jawab, wawancara
dan seterusnya. Terkadang aspek kognitif dalam diri kita akan mudah berkembang
dengan metode diskusi seperti ini karena lahir dari beragam kepala. Dari kisah
nabi ini juga kita dapat gambaran tentang model pembelajaran Cooperatif
learning tipe the power of two.
Pengabdian:
Ada
hadits Nabi yang saya kira berkaitan dengan Pengabdian dan pengamalan ilmu
terutama bagi mahasiswa yang punya tugas melakukan PPL atau Magan. Hadits ini
diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya: barang siapa yang memberikan
petunjuk kebaikan, maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang
diterima oleh orang yang mengikutinya, dan tidak berkurang sedikitpun hal itu
dari ganjaran orang tersebut.
Banyak
juga hadits yang senada tekait dengan pengamalan ilmu yang telah didapat.
Hadits ini memberikan isyarat kepada kita untuk bisa mengabdikan ilmu
pengetahuan yang kita dapat dari berbagai lembaga pendidikan, entah kita
abdikan untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, sekolah, perguruan Tinggi,
instansi-instansi serta bangsa dan Negara.
Penelitian:
Coba
kita cek surat al-Ghasiyah ayat 17-20 juga surat al-imran ayat 190 dan masih
banyak lagi ayat-ayat yang senada dnegan itu, dari ayat ini dapat kita
memperoleh gambaran secara tersirat bahwa dalam belajar kita bisa mengunakan
metode inkuiry yang dilakukan dengan berbagai percobaan, penelitian dan
sejenisnya yang diharapkan peserta didik mampu menemukan sendiri jawaban dari
masalah yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan metode
seperti ini, siswa akan merasa senang dan aktif serta suasana(proses) belajar
mengajar tidak vakum dan menoton.
Kalau
bisa kita sedikit meluaskan pembahasan terkait surat al-Ghasyiyah ini itu
memberi isyarat kepada kita untuk giat melakukan penelitian apalagi pada
kalangan mahasiswa, guru, terutama dosen yang mempunyai gelar kesarjanaan,
magister, doktor apatah lagi seorang guru besar.
Menilik
dari penjelasan diatas, ternyata konsep pedagogik dalam pendidikan islam itu
merupakan sesuatu yang amat luar biasa dan menakjubkan. Mengapa saya bilang
menakjubkan karena mencakup aspek pengajaran, pengabdian, dan penelitian yang
tiada lain aspek ini merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Namun
yang menjadi hal yang menyedihkan buat saya dikala ada orang yang mengatakan
bahwa Lembaga Pendidikan Islam itu menjiplak system dari lembaga pendidikan
pada umumnya terkhusus dalam proses belajar mengajar. Yang paling parah lagi,
pemahaman dan stigma pemikiran seperti ini disebarkan sebagai racun untuk orang
lain supaya juga punya stigma yang keliru seperti ini
Berangkat
dari hal inilah saya terdorong utuk menulis dengan tujuan untuk menyangkal
sekaligus memberi penjelasan terkait dengan pendidikan Islam karena saya juga termasuk
mahasiswa dari fakultas pendidikan pada sebuah lembaga PendidikanTinggi Islam.
Saya
ingin mengatakan bahwa justru Islam itulah yang hadir sebagai pijakan dalam
pendidikan, Dasar religius harus ditempatkan pada urutan pertama, banyak
lembaga-lembaga pendidikan yang justru mengadopsi dari ajaraan islam tentang pelaksanaan
pendidikan, kok malah dikatakan lembaga pendidikan Islam yang menjiplak.
Lembaga
pendidikan islam bukan lembaga pendidikan yang terbelakang, metode dalam
pendidikaan Islam bukan metode yang kampungan dan tradisional. Tapi lembaga
pendidikan Islam merupakan lembaga yang setara dan sederajat dengan lembaga
pendidikan Umum lainnya hal ini sesuai dengan SKB 3 menteri.
Wallahu A’lam bi
Ash-Shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar