Rabu, 04 Mei 2016

ISLAM DAN PEDAGOGIK


(OLEH : HAERUL AKBAR)
Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi dari empat kompetensi yang harus dimiliki tenaga pendidik. Terus bagaimana konsep pedagoik dalam islam??? Pada dasarnya metode dan konsep belajar yang dipakai dalam konsep pendidikan Islam merupakan metode atau konsep yang sudah dijelaskan dan ditunjukkan oleh Islam itu sendiri. saya merasionalisasikan pendapat saya ini dengan penjelasan sebagai berikut:
Pengajaran:
Coba kita cek surat al-alaq ayat 1-5. Di situ Allah swt menjelaskan kaitannya dengan membaca. Disini kita mendapat gambaran bahwa sesuatu yang menakjubkan itu berawal dari keuletan membaca secara kompleks(bukan hanya membacaa teks). Dalam dunia pendidikan pada umumnya, membaca merupakan suatu kebiasaan yang harus digalakkan(Konon demikian yang terjadi di Negara-negara maju) terutama bagi seorang pendidik, mahasiswa, apatah lagi seorang dosen.
Coba kita buka juga surat al-baqarah ayat 31. Di situ Allah swt memaparkan tentang nabi Adam diajarkan tentang nama-nama benda kemudian mencoba mengaplikasikan pemahamannya itu didepan para malaikat, disini kita memperoleh gambaran tentang metode Ta’lim yaitu memberikan pengertian, pemahaman, wawasan dan aplikasi dst untuk membentuk pola pikir(mindset). Coba kita tengok  teori Bloom dalam domain kognitif(C1-C6) yaitu pengetahuan, pemahaman, apikasi, analisa, sintesa, dan evaluasi itu telah lama diisyaratkan oleh Allahswt kepada kita melalui metode Ta’lim ini
Coba kita buka juga surat al-Luqman ayat 12-19. Di situ Allah swt menjelaskan tentang Lukman meberi pengajaran kepada anaknya, disini kita memperoleh gambaran tentang konten dari pelajaran tersebut. Materi pelajaran dalam proses belajar mengajar harus dengan hikmah. Coba kita tengok tujuan pendidikan Nasional,  pada dasarnya tujuan pendidikan Nasional menuntut terciptanya pribadi yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkepribadian, bertanggungjawab dan lain-lain. Hal ini telah lama diisyaratkan oleh Allah swt kepada kita dalam surat al-Luqman ini bahwa untuk menghasilkan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, itu harus dengan konten pelajran dan pola interaksi belajar mengajar yang penuh hikmah.
Coba baca hadits Nabi yang diriwayatkan oleh imam Muslim yang menjelaskan tentang datangnya malaikat Jibri kepada nabi yang pada saat itu Nabi tengah duduk bersama para sahabatnya. Kala itu makaikat Jibril bertanya kepada Nabi tentang iman, islam, dan Ihsan, serta tanda-tanda hari kiamat. Memang yang berdiskusi pada saat itu adalah Nabi dan Malaikat Jibril namun hasil dari diskusi itu mampu dipahami oleh para sahabat nabi yang duduk dikala itu. Dari fenomena ini seakan memberi isyarat kepada kita bahwa itulah metode diskusi, Tanya jawab, wawancara dan seterusnya. Terkadang aspek kognitif dalam diri kita akan mudah berkembang dengan metode diskusi seperti ini karena lahir dari beragam kepala. Dari kisah nabi ini juga kita dapat gambaran tentang model pembelajaran Cooperatif learning tipe the power of two.

Pengabdian:
Ada hadits Nabi yang saya kira berkaitan dengan Pengabdian dan pengamalan ilmu terutama bagi mahasiswa yang punya tugas melakukan PPL atau Magan. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya: barang siapa yang memberikan petunjuk kebaikan, maka baginya akan mendapatkan ganjaran seperti ganjaran yang diterima oleh orang yang mengikutinya, dan tidak berkurang sedikitpun hal itu dari ganjaran orang tersebut.
Banyak juga hadits yang senada tekait dengan pengamalan ilmu yang telah didapat. Hadits ini memberikan isyarat kepada kita untuk bisa mengabdikan ilmu pengetahuan yang kita dapat dari berbagai lembaga pendidikan, entah kita abdikan untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, sekolah, perguruan Tinggi, instansi-instansi serta bangsa dan Negara.
Penelitian:
Coba kita cek surat al-Ghasiyah ayat 17-20 juga surat al-imran ayat 190 dan masih banyak lagi ayat-ayat yang senada dnegan itu, dari ayat ini dapat kita memperoleh gambaran secara tersirat bahwa dalam belajar kita bisa mengunakan metode inkuiry yang dilakukan dengan berbagai percobaan, penelitian dan sejenisnya yang diharapkan peserta didik mampu menemukan sendiri jawaban dari masalah yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan metode seperti ini, siswa akan merasa senang dan aktif serta suasana(proses) belajar mengajar tidak vakum dan menoton.
Kalau bisa kita sedikit meluaskan pembahasan terkait surat al-Ghasyiyah ini itu memberi isyarat kepada kita untuk giat melakukan penelitian apalagi pada kalangan mahasiswa, guru, terutama dosen yang mempunyai gelar kesarjanaan, magister, doktor apatah lagi seorang guru besar.
Menilik dari penjelasan diatas, ternyata konsep pedagogik dalam pendidikan islam itu merupakan sesuatu yang amat luar biasa dan menakjubkan. Mengapa saya bilang menakjubkan karena mencakup aspek pengajaran, pengabdian, dan penelitian yang tiada lain aspek ini merupakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Namun yang menjadi hal yang menyedihkan buat saya dikala ada orang yang mengatakan bahwa Lembaga Pendidikan Islam itu menjiplak system dari lembaga pendidikan pada umumnya terkhusus dalam proses belajar mengajar. Yang paling parah lagi, pemahaman dan stigma pemikiran seperti ini disebarkan sebagai racun untuk orang lain supaya juga punya stigma yang keliru seperti ini
Berangkat dari hal inilah saya terdorong utuk menulis dengan tujuan untuk menyangkal sekaligus memberi penjelasan terkait dengan pendidikan Islam karena saya juga termasuk mahasiswa dari fakultas pendidikan pada sebuah lembaga PendidikanTinggi Islam.
Saya ingin mengatakan bahwa justru Islam itulah yang hadir sebagai pijakan dalam pendidikan, Dasar religius harus ditempatkan pada urutan pertama, banyak lembaga-lembaga pendidikan yang justru mengadopsi dari ajaraan islam tentang pelaksanaan pendidikan, kok malah dikatakan lembaga pendidikan Islam yang menjiplak.
Lembaga pendidikan islam bukan lembaga pendidikan yang terbelakang, metode dalam pendidikaan Islam bukan metode yang kampungan dan tradisional. Tapi lembaga pendidikan Islam merupakan lembaga yang setara dan sederajat dengan lembaga pendidikan Umum lainnya hal ini sesuai dengan SKB 3 menteri.
Wallahu A’lam bi Ash-Shawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar