Kamis, 25 Agustus 2016

ORIENTASI PENGENALAN AKADEMIK DAN KAMPUS (OPAK ) (HAERUL AKBAR)





Sebagai Prolog!!!
OPAK, OSPEK, atau apapun namnaya, merupakan medium dan kawasan perantara seorang siswa yang akan berhijrah menjadi mahasiswa, jenjang pendidikan SMA yang akan berhijrah kejenjang Perguruan Tinggi. Momen yang begitu fenomenal!!!
Secara kontekstual, sebuah hikmah berharga jika kita kiyaskan antara OPAK dengan sebuah peristiwa bersejarah dimasa Nabi Muhammad saw yaitu apa yang telah dilakukan kaum Anshar kepada kaum Muhajirin dalam peristiwa hijrah. Kurasa akan kita katakan bahwa: “Betapa luhur dan mulianya sikap kaum anshar kepada para Muhajirin dari Makkah”
Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” (QS, al-Hasyr/59: 9).
--------------

 
PINTU GORBANG
Alhamdulillah berkat izin-Nyalah saya juga pernah merasakan di-OPAK dan juga pernah meng-OPAK di Perguruan Tinggi. Diluar subtansi daripada OPAK maka secara pribadi saya berasumsi bahwa OPAK merupakan perjumpaan Sakral pada semesta akademik antara pendidik (Dosen) dengan anak didiknya (Mahasiswa), antara staf/karyawan dengan orang yang nantinya akan dilayani, antara senior dan juniornya. Sebuah perjumpaan dengan penuh kegembiraan berbaur kebahagiaan, menyambut mereka dengan damai dan penuh kehangatan!
OPAK bukanlah hal yang harus ditakuti oleh mahasiswa baru, OPAK bukanlah momen perpeloncohan seorang senior ke juniornya, bukan pula sebagai ajang balas dendam akibat tradisi yang begitu memilukan kurasa, melainkan OPAK merupakan momen berharga bagi “mahasiswa baru” untuk diisi dan diberi maklumat terkait kehidupan riil di dunia kampus, momen berharga bagi pimpinan Universitas, Fakultas, Jurusan, dan para senior untuk memperkenalkan kampus dan almamaternya, kesempatan berharga oleh senior untuk memberikan bimbingan dan contoh yang mulai untuk juniornya. Alangkah eloknya jika berjalan dengan damai lagi santun, berlangsung dengan kekeluargaan lagi mengakrabkan layaknya perjumpaan yang memuliakan antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin.
OPAK merupakan hal yang sangat urgent. Bagaimana tidak dimomen inilah “mahasiswa baru” disuguhi beranekaragam wawasan dan maklumat terkait dunia kampus dan akademik, diberikan bekal-bekal dalam menjalani statusnya sebagai mahasiswa dan bagian dari kampus. Keberadaan OPAK begitu luhur adanya dan begitu besar manfaatnya. Namun terkadang jika “mahasiswa baru” mendengar kata OPAK  seakan OPAK itu adalah kegiatan yang menyeramkan dan membahayakan dan merupakan tindak pembodohan atas mereka. Ironi karena kabar menyeramkannnya seakan sudah menjadi opini umum dikalangan siswa yang akan memasuki level mahasiswa di perguruan tinggi. Entahlah!!! Mungkin karena tradisi dan realitas yang terindera memang seperti itu atau mungkin pelaksanaan OPAK dulunya pernah menyeramkan seperti yang ada diangan-angan mereka (Pemerasan, kekerasan, penghinaan, tindak pembodohan, dan lain sebagainya).
Tetapi saya kira kampus yang bercirikan Islam tentulah pelaksanaan OPAKnya akan mengarah kepada esensi ajaran Islam yang memberikan kedamaian, penuh hikmah, jauh dari tindak kekerasan, mengajar dan membimbing dengan baik, mengarahkan, dan memuliakan sesama, menerima dan menyambut mereka dengan senyum bersahaja, hati yang lapang, serta mata yang berbinar. Tentunya akan sangat jauh melenceng jika kampus yang bercirikan Islam sementara pelaksanaan OPAKnya jauh dari cara-cara-cara yang mulia dalam Islam. Entahkah itu kekerasaan, penghinaan secara fisik ataupun verbal, terkesan tak memanusiakan mahasiswa baru dan seterusnya.
Namun bagaimanapun orang menyikapinya, OPAK merupakan pintu gorbang seorang siswa untuk memasuki jenjang/level mahasiswa, di sinilah awal mula seorang “mahasiswa baru” berinteraksi dengan pimpinan Universitas, pimpinan Fakultas, pimpinan Jurusan sampai kepada lembaga-lembaga kemahasiswaan internal dan para senior-senior mereka. OPAK inilah sebagai Gorbang menyambut para bibit-bibit baru para pejuang dan pelanjut kehidupan kampus.
Pada fase inilah awal mula seorang “mahasiswa baru” akan menentukan panutan, cerminan dari senior-seniornya, pada fase inilah awal mula seorang “mahasiswa baru” akan meniti jalan yang seperti apa yang ia akan susuri, senior yang seperti apa yang akan ia jadikan panutan. Pada fase inilah mereka akan mulai membangun paradigma terkait kampus dan kehidupan akademik.
Oleh karenanya pada fase yang sangat sensitif ini, kita sebagai orang yang lebih dulu merasakan kehidupan kampus, sebagai senior yang baik, sepantasnyalah kita harus menjadi contoh yang baik bagi mereka layaknya sebagai orang yang bisa dijadikan panutan dan diikuti jalannya, kita tunjukkan mereka jalan yang seharusnya untuk diikuti dan jalan yang tak pantas untuk mereka susuri, kita tuangkan dan perlihatkan ke mereka kehidupan akademik dan kampus yang memberikan kedamaian sebagai esensi dari kampus Islam yang berperadaban. Kita berikan kesan kedamaian, kenyamanan, dan kehangatan bagi mereka, sehingga mereka bisa memaknai OPAK sebagai momen berharga dan tujuan OPAK mereka bisa terima dengan baik.
Orientasi dan tujuan dari OPAK itu sendiri sudah jelas tertuang dari makna OPAK  itu sendiri, OPAK yang kita kenal dengan Orientasi pengenalan akademik dan kampus tentunya sudah memberikan gambaran kepada kita bahwa ada dua tujuan penting yaitu pengenalan akademik dan pengenalan kampus, pengenalan akademik meliputi tata perkuliahan, jam belajar, mata kuliah, pengurusan administratif dan lain sebagainya sedangkan pengenalan kampus meliputi misalnya pengenalan gedung-gedung kampus, pengenalan fasilitas-fasilitas kampus, pengenalan dosen, pengenalan senior-senior, para staf dan karyawan kampus dan sebagainya.
Meskipun pelaksanakan OPAK dilakukan dengan cara dan metode yang berbeda-beda tiap kampus atau oleh senior-senior tetapi yang perlu dipahami bahwa OPAK harus senantiasa fokus pada subtansi dan dua tujuan di atas, tentunya harus dibarengi berbagai macam kreatifitas dan inovasi. Tetapi bukan berarti kita hanya fokus dengan kreatifitas dan inovasi sementara kita sudah melenceng dan tak lagi fokus pada subtansi OPAK itu sendiri.
Sukses untuk pelaksanaan OPAK di UIN Alauddin Makassar (01-03 September 2016). Semoga berjalan damai dan lancar.
Wallahu a’lam bi ash-shawab.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar