Mungkin
dulu kita adalah tokoh mahasiswa dan orang besar di kampus namun setelah menjadi
sarjana dan kembali ke desa apakah kita masih bisa menjadi orang besar??? Jangan-jangan kita hanya produk yang belum sempurna
dari kampus dan menjadi orang yang tak direkeng di desa sendiri!!!
Saat
berstatus mahasiswa mungkin kita pernah memegang amanah sebagai pengurus
himpunan, pengurus Bem, pengurus UKM dan seterusnya, dengan wadah itu Kita
berikan banyak hal dan konstribusi besar untuk lembaga kemahasiswaan namun sampai
saat ini setelah menjadi sarjana apa kita masih bisa memberikan banyak hal dan
konstribusi besar untuk desa kita???? Jangan-jangan yang kita berikan untuk
desa ini sungguh ssngatllah nihil bahkan tak ada!!!
Dulu
saat masih berstatus mahasiswa kita begitu frontal meneriakkan kebenaran jika
melihat hal menyimpang namun sekarang di desa apa kita masih seperti itu??? Jangan-jangan
kita sudah membungkus rapi tanduk kita, takut dan hanya setia menjadi budak!!!
Mungkin
kita adalah seorang dosen yang handal mampu mencerdaskan para mahasiswa dari
berbagai daerah namun sampai saat ini seberapa besar kemampuan dan konstribsi yang
kita berikan dan kerahkan untuk mencerdaskan generasi kita di desa sendiri???
jangan-jangan sudah tak ada lagi waktu untuk generasi pelanjut kita di desa ini
hingga akhirnya kita lupakan mereka!!!
Mungkin
kita dikenal sebagai guru yang handal, mendidik dengan luar biasa namun sampai
saat ini sudah seberapa besar konstribusi kita untuk pendidikan dan pembinaan
yang kita sumbangkan untuk desa kita sendiri??? jangan-jangan tidak ada sama
sekali! Atau kita hanya fokus dengan kewajiban dan enggan memberikan nilai
tambah untuk desa!
Kita
dikenal sebagai ilmuan yang berpendidikan tinggi namun sampai saat ini apa yang
telah kita berikan untuk desa kita ? seberapa besar ilmu yang kita dituangkan
untuk kemajuan desa kita???? Atau
jangan-jangan kita sudah lupa untuk memajukan tradisi keilmuan di desa kita
sendiri!!! dan membiarkan tradisi negatif melanda seluruh kalangan dan segala
lini kehidupan di desa!!!
Kita
dikenal sebagai tokoh, panutan, dan teladan di desa ini, namun sampai saat ini
seberapa maksimal kita menjaga predikat itu, seberapa jau??? Jangan-jangan
citra kita sudah rusak dengan tindakan ceroboh kita sendiri!!!
Kita
dikenal sebagai orang kaya raya namun sampai saat ini seberapa besar uang dan
kekayaan yang kita konstribusikan dan donasikan untuk pembangunan desa????
Ironi jika seribu rupiahpun tak ada dan lebih parah jika tak pernah ada niat
sekalipun!!!!
Kita
dikenal dengan jabatan yang tinggi yang kita emban namun sampai saat ini apa
yang telah kita berikan untuk desa??? Jangan-jangan kita hanya numpang tinggal,
makan, tidur, dan buang hajat di desa ini!!!
Kita
adalah kepala sekolah handal namun seberapa besar kita kerahkan kemampuan
manajemen dan ide-ide kita untuk kemajuan desa??? Jangan-jangan secarik ide
kitapun tak ada.
Kita
sebagai pimpinan perusahaan yang mampu memanajemen seluruh bawahan di
perusahaan namun seberapa besar kita kembali berpikir untuk desa kita??? jangan-jangan
kita hanya tinggal diam, sementara kita punya kemampuan!!!
Hingga
pada akhirnya apapun profesi kita janganlah apatis untuk pembangunan desa,
tanggungjawab desa merupakan tanggungjawab kita semua, bukan hanya
tanggungjawab segelintir orang.
DAN
JANGANLAH KITA MAU DIANGGAP HANYA
NUMPANG TINGGAL, MAKAN, TIDUR, BERANAK PINAK, DAN BUANG HAJAT DI DESA
INI!!! Ahhhh. Janganlah!!! Mari bangkit
memberikan perubahan!!!
Wallahu a’lam bi
ash-shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar