Senin, 29 Agustus 2016

RENUNGAN JANGAN-JANGAN!!! OLEH: HAERUL AKBAR



Mungkin dulu kita adalah tokoh mahasiswa dan orang besar di kampus namun setelah menjadi sarjana dan kembali ke desa apakah kita masih bisa menjadi orang besar???  Jangan-jangan kita hanya produk yang belum sempurna dari kampus dan menjadi orang yang tak direkeng di desa sendiri!!!
Saat berstatus mahasiswa mungkin kita pernah memegang amanah sebagai pengurus himpunan, pengurus Bem, pengurus UKM dan seterusnya, dengan wadah itu Kita berikan banyak hal dan konstribusi besar untuk lembaga kemahasiswaan namun sampai saat ini setelah menjadi sarjana apa kita masih bisa memberikan banyak hal dan konstribusi besar untuk desa kita???? Jangan-jangan yang kita berikan untuk desa ini sungguh ssngatllah nihil bahkan tak ada!!!
Dulu saat masih berstatus mahasiswa kita begitu frontal meneriakkan kebenaran jika melihat hal menyimpang namun sekarang di desa apa kita masih seperti itu??? Jangan-jangan kita sudah membungkus rapi tanduk kita, takut dan hanya setia menjadi budak!!!
Mungkin kita adalah seorang dosen yang handal mampu mencerdaskan para mahasiswa dari berbagai daerah namun sampai saat ini seberapa besar kemampuan dan konstribsi yang kita berikan dan kerahkan untuk mencerdaskan generasi kita di desa sendiri??? jangan-jangan sudah tak ada lagi waktu untuk generasi pelanjut kita di desa ini hingga akhirnya kita lupakan mereka!!!
Mungkin kita dikenal sebagai guru yang handal, mendidik dengan luar biasa namun sampai saat ini sudah seberapa besar konstribusi kita untuk pendidikan dan pembinaan yang kita sumbangkan untuk desa kita sendiri??? jangan-jangan tidak ada sama sekali! Atau kita hanya fokus dengan kewajiban dan enggan memberikan nilai tambah untuk desa!
Kita dikenal sebagai ilmuan yang berpendidikan tinggi namun sampai saat ini apa yang telah kita berikan untuk desa kita ? seberapa besar ilmu yang kita dituangkan untuk kemajuan desa kita????  Atau jangan-jangan kita sudah lupa untuk memajukan tradisi keilmuan di desa kita sendiri!!! dan membiarkan tradisi negatif melanda seluruh kalangan dan segala lini kehidupan di desa!!!
Kita dikenal sebagai tokoh, panutan, dan teladan di desa ini, namun sampai saat ini seberapa maksimal kita menjaga predikat itu, seberapa jau??? Jangan-jangan citra kita sudah rusak dengan tindakan ceroboh kita sendiri!!!
Kita dikenal sebagai orang kaya raya namun sampai saat ini seberapa besar uang dan kekayaan yang kita konstribusikan dan donasikan untuk pembangunan desa???? Ironi jika seribu rupiahpun tak ada dan lebih parah jika tak pernah ada niat sekalipun!!!!
Kita dikenal dengan jabatan yang tinggi yang kita emban namun sampai saat ini apa yang telah kita berikan untuk desa??? Jangan-jangan kita hanya numpang tinggal, makan, tidur, dan buang hajat di desa ini!!!
Kita adalah kepala sekolah handal namun seberapa besar kita kerahkan kemampuan manajemen dan ide-ide kita untuk kemajuan desa??? Jangan-jangan secarik ide kitapun tak ada.
Kita sebagai pimpinan perusahaan yang mampu memanajemen seluruh bawahan di perusahaan namun seberapa besar kita kembali berpikir untuk desa kita??? jangan-jangan kita hanya tinggal diam, sementara kita punya kemampuan!!!
Hingga pada akhirnya apapun profesi kita janganlah apatis untuk pembangunan desa, tanggungjawab desa merupakan tanggungjawab kita semua, bukan hanya tanggungjawab segelintir orang.
DAN JANGANLAH KITA MAU DIANGGAP  HANYA NUMPANG TINGGAL, MAKAN, TIDUR, BERANAK PINAK, DAN BUANG HAJAT DI DESA INI!!!  Ahhhh. Janganlah!!! Mari bangkit memberikan perubahan!!!  
Wallahu a’lam bi ash-shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar